Hari
Bersamanya
Hari ini kelas tampak sangat
ribut, di karenakan guru yang mengajar berhalangan untuk hadir. Nanda sebagai
ketua kelas, Sedang sibuk mendiamkam para murid. berulang kali Nanda berusaha
mengingatkan murid-murid yang lain untuk tidak ribut. Tapi, tidak ada yang
menghiraukannya. Sedangkan Sandi lagi asik berbincang-bincang dengan Tiva dan
yang lainnya. David hanya berdiam sambil memandangi suasana luar dari jendela
yang berada dekat dengan tempat duduknya “huh, nyerah gw” ucap Nanda sambil
menghampiri meja David. “ Vid lagi ngapain lu?” tanya Nanda. “ lagi bingung
Nan” ucap David cuek. “bingung kenapa?”tanya Nanda penasaran. “ gw liat Resya
tambah aneh aja semenjak gw chit chat sama dia di fb” kata David sambil
memandangi Resya. “ aneh gimana?” Nanda masih kebingungan. “ gw kira Resya
bakal bisa akrab sama gw setelah chit chat di fb, eh nyatanya dia malah aneh
tiap ketemu gw”. jawab David. “hmm, mungkin dia malu kali, lu udah coba bicara
langsung sama dia?” tanya Nanda. “Belum, gimana mau diajak untuk bicara, dia
aja pas liat gw, langsung lari atau sembunyi. Aneh kan? “ kata David
kebingungan dengan sikap Resya. “wajah lu nyeremin kali Vid, hahaha..”canda
Nanda. “asem lu nan” ucap David kesal.
Teett teeettt. . . bel berbunyi,
pertanda jam istirahat pun tiba. “Nanda, David Udah bel tuh, ke kantin yuk”ajak
Sandi. “ tuh temenin temen lu yang gila ke kantin, gw di kelas aja. Lagi males
ke kantin ni” David berkata dengan nada yang kurang bersemangat. “ lu yakin gak
lapar?” tanya Nanda. “Iya yakin” jawab David cuek. “trus ntar yang traktir gw
siapa kalau lu gak ke kantin? Hehe. .” canda Sandi sambil nyengir. “gak ada
yang waras emang kawan gw” ucap David sambil meletakkan kepalanya di atas meja.
“yaudah kami ke kantin dulu ya” ucap Nanda sambil meninggalkan kelas bersama
Sandi. Beberapa saat kemudian setelah Nanda dan Sandi meninggalkan kelas,
seseorang menghampiri David. “Vid, gak ke kantin?” suara itu terdengar sangat
familiar di kuping David. Suara yang
sangat lembut, dan cuma suara itulah yang mampu meluluhkan hati David. Tanpa
berlama-lama David langsung menolehkan pandangannya ke arah asal suara
tersebut. “eh Resya” sapa David dengan nada yang agak bergetar (grogi). “ kamu
sakit? Kok gak ke kantin?” tanya Resya khawatir. Terbesut dalam hati David,”
apa Resya lagi perhatian sama gw ya? Atau cuma perasaan gw aja yang
melebih-lebihkan?”.”gak kenapa-kenapa kok sya, lagi malas aja. Kamu sendiri gak
ke kantin?” tanya David kembali. “iya nih mau ke kantin, Cuma tadi aku kira
kamu sakit, jadi aku samperin” ucap Resya dengan tersenyum. “gak kok, Cuma lagi
malas aja hehe. .”balas David dengan cengar cengir. “yaudah, aku ke kantin dulu
ya, laper nih” ucap Resya. “iya sya” jawab David senang karena merasa Resya
perhatian terhadapnya. “aneh banget ni Resya, kemaren pas ngeliat gw dianya
lari-lari, kemarinnya lagi dianya sembunyi. Lah hari ini dia nyamperin gw,
hhmm... bodo amat ah, yang penting tadi gw ngomong sama Resya, dan senyumannya
itu yang buat gw bisa gila” gumam David kegirangan dalam hatinya. Suasana kelas
pun mulai sepi.
Beberapa menit kemudian Resya
muncul dengan beberapa makanan dan minuman di tangannya. “Vid, nih ada makanan
dengan minuman, aku ada beli lebih ni”ucap Resya sambil memberikan beberapa
makanan dan minuman ke David. “eh sya, apa nih, aku gak lapar, gpp. Kamu makan
aja”. Kata David dengan nada malu-malu. “udah gpp, makan aja. Mana sanggup aku
habisin semuanya sendiri” jawab Resya sambil tersenyum. “ kamu kenapa gak makan
di kantin? Biasanya kan kamu makan di kantin bareng sama teman-teman kamu dan
Riski” tanya David. Resya pun duduk di kursi sebelah David. Dub dub dub dub..
suara detak jantung David mulai cepat.
“gak kenapa-kenapa, lagi pengen makan di kelas aja. Lagian juga gak tega
ninggalin kamu sendiri”ucap Resya. Mendengar perkataan tersebut, David jadi
tersenyum. “kok kamu senyum-senyum gak jelas gitu?, makanannya tuh di
makan”ucap Resya. “yaudah aku makan, tapi ada syaratnya” kata David. “emang apa?” tanya Resya. “kamu kalau
ngomong jangan senyum ya, please. Aku gak tahan liatnya hehe..” ucap David. “ya
ampun, emang ada apa dengan senyuman aku?” tanya Resya kebingungan. “Pokoknya
jangan senyum” David mengulangi permintaannya. “iya iya, di makan tuh, ntar
keburu bel masuk. “ makasih ya sya, Hehehe “ David mulai grogi dan
senyum-senyum sendiri. “iya iya, selamat makan” ucap Resya. “selamat makan
juga” ucap David kembali. David yang pada saat itu duduk bersebelahan dengan
Resya, terus memandangi Resya yang lagi makan. “Ternyata Resya bener- bener
cantik ya, pantes gw galau terus gara-gara dia. imut banget pas dia lagi makan
gini” gumam David dalam hatinya. David tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan
tersebut untuk terus melihat Resya yang begitu cantik. Setelah makan bersama, Resya pun kembali ke
tempat teman-temannya.
Teett...Teettt Bel masuk pun berbunyi. Tak lama kemudian, Kelas pun kembali ramai. Terlihat Sandi dan Nanda memasuki kelas. “Daviiid, mana David the galauwers? “ teriak Sandi yang sedang berjalan dengan Nanda menuju ke tempat duduknya David. “ Vid, ni ada gw bawa sedikit makanan” kata Nanda. “ gw udah makan Nan” ucap David sambil senyum-senyum sendiri. “wahh udah gila ni anak, sehari gak ke kantin langsung jadi gila beneran, horor lu Vid” Sandi berkata sambil menggelengkan kepalanya. “eh, serius lu udah makan? Kan dari tadi lu disini”ucap Nanda kebingungan. “iya, tadi pas jam istirahat Resya beli makanan untuk gw, terus kami makan berdua disini” kata David yang masih senyum-senyum sendiri gak jelas.” Wuiiihhh mantaapp, pantes lu gila beneran sekarang, hahaha” ucap Sandi menertawakan David. Mungkin dari hari pertama David sekolah sampai sekarang, hari ini adalah hari yang paling indah buat David. Dia bisa melihat langsung senyuman dan kecantikan Resya dari dekat. Cinta terkadang bisa membuat kita menjadi kekanak-kanakan, salah tingkah. Bahkan sampai membuat kita menjadi gila beneran. Itulah cinta.
Bersambung. . .