Selasa, 31 Mei 2016

Cerita Kita #5 Hari bersamanya

Hari Bersamanya


Hari ini kelas tampak sangat ribut, di karenakan guru yang mengajar berhalangan untuk hadir. Nanda sebagai ketua kelas, Sedang sibuk mendiamkam para murid. berulang kali Nanda berusaha mengingatkan murid-murid yang lain untuk tidak ribut. Tapi, tidak ada yang menghiraukannya. Sedangkan Sandi lagi asik berbincang-bincang dengan Tiva dan yang lainnya. David hanya berdiam sambil memandangi suasana luar dari jendela yang berada dekat dengan tempat duduknya “huh, nyerah gw” ucap Nanda sambil menghampiri meja David. “ Vid lagi ngapain lu?” tanya Nanda. “ lagi bingung Nan” ucap David cuek. “bingung kenapa?”tanya Nanda penasaran. “ gw liat Resya tambah aneh aja semenjak gw chit chat sama dia di fb” kata David sambil memandangi Resya. “ aneh gimana?” Nanda masih kebingungan. “ gw kira Resya bakal bisa akrab sama gw setelah chit chat di fb, eh nyatanya dia malah aneh tiap ketemu gw”. jawab David. “hmm, mungkin dia malu kali, lu udah coba bicara langsung sama dia?” tanya Nanda. “Belum, gimana mau diajak untuk bicara, dia aja pas liat gw, langsung lari atau sembunyi. Aneh kan? “ kata David kebingungan dengan sikap Resya. “wajah lu nyeremin kali Vid, hahaha..”canda Nanda.  “asem lu nan” ucap David kesal.

Teett teeettt. . . bel berbunyi, pertanda jam istirahat pun tiba. “Nanda, David Udah bel tuh, ke kantin yuk”ajak Sandi. “ tuh temenin temen lu yang gila ke kantin, gw di kelas aja. Lagi males ke kantin ni” David berkata dengan nada yang kurang bersemangat. “ lu yakin gak lapar?” tanya Nanda. “Iya yakin” jawab David cuek. “trus ntar yang traktir gw siapa kalau lu gak ke kantin? Hehe. .” canda Sandi sambil nyengir. “gak ada yang waras emang kawan gw” ucap David sambil meletakkan kepalanya di atas meja. “yaudah kami ke kantin dulu ya” ucap Nanda sambil meninggalkan kelas bersama Sandi. Beberapa saat kemudian setelah Nanda dan Sandi meninggalkan kelas, seseorang menghampiri David. “Vid, gak ke kantin?” suara itu terdengar sangat familiar di kuping David.  Suara yang sangat lembut, dan cuma suara itulah yang mampu meluluhkan hati David. Tanpa berlama-lama David langsung menolehkan pandangannya ke arah asal suara tersebut. “eh Resya” sapa David dengan nada yang agak bergetar (grogi). “ kamu sakit? Kok gak ke kantin?” tanya Resya khawatir. Terbesut dalam hati David,” apa Resya lagi perhatian sama gw ya? Atau cuma perasaan gw aja yang melebih-lebihkan?”.”gak kenapa-kenapa kok sya, lagi malas aja. Kamu sendiri gak ke kantin?” tanya David kembali. “iya nih mau ke kantin, Cuma tadi aku kira kamu sakit, jadi aku samperin” ucap Resya dengan tersenyum. “gak kok, Cuma lagi malas aja hehe. .”balas David dengan cengar cengir. “yaudah, aku ke kantin dulu ya, laper nih” ucap Resya. “iya sya” jawab David senang karena merasa Resya perhatian terhadapnya. “aneh banget ni Resya, kemaren pas ngeliat gw dianya lari-lari, kemarinnya lagi dianya sembunyi. Lah hari ini dia nyamperin gw, hhmm... bodo amat ah, yang penting tadi gw ngomong sama Resya, dan senyumannya itu yang buat gw bisa gila” gumam David kegirangan dalam hatinya. Suasana kelas pun mulai sepi.

Beberapa menit kemudian Resya muncul dengan beberapa makanan dan minuman di tangannya. “Vid, nih ada makanan dengan minuman, aku ada beli lebih ni”ucap Resya sambil memberikan beberapa makanan dan minuman ke David. “eh sya, apa nih, aku gak lapar, gpp. Kamu makan aja”. Kata David dengan nada malu-malu. “udah gpp, makan aja. Mana sanggup aku habisin semuanya sendiri” jawab Resya sambil tersenyum. “ kamu kenapa gak makan di kantin? Biasanya kan kamu makan di kantin bareng sama teman-teman kamu dan Riski” tanya David. Resya pun duduk di kursi sebelah David. Dub dub dub dub.. suara detak jantung David mulai cepat.  “gak kenapa-kenapa, lagi pengen makan di kelas aja. Lagian juga gak tega ninggalin kamu sendiri”ucap Resya. Mendengar perkataan tersebut, David jadi tersenyum. “kok kamu senyum-senyum gak jelas gitu?, makanannya tuh di makan”ucap Resya. “yaudah aku makan, tapi ada syaratnya” kata  David. “emang apa?” tanya Resya. “kamu kalau ngomong jangan senyum ya, please. Aku gak tahan liatnya hehe..” ucap David. “ya ampun, emang ada apa dengan senyuman aku?” tanya Resya kebingungan. “Pokoknya jangan senyum” David mengulangi permintaannya. “iya iya, di makan tuh, ntar keburu bel masuk. “ makasih ya sya, Hehehe “ David mulai grogi dan senyum-senyum sendiri. “iya iya, selamat makan” ucap Resya. “selamat makan juga” ucap David kembali. David yang pada saat itu duduk bersebelahan dengan Resya, terus memandangi Resya yang lagi makan. “Ternyata Resya bener- bener cantik ya, pantes gw galau terus gara-gara dia. imut banget pas dia lagi makan gini” gumam David dalam hatinya. David tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk terus melihat Resya yang begitu cantik.  Setelah makan bersama, Resya pun kembali ke tempat teman-temannya.

Teett...Teettt Bel masuk pun berbunyi. Tak lama kemudian, Kelas pun kembali ramai. Terlihat Sandi dan Nanda memasuki kelas. “Daviiid, mana David the galauwers? “ teriak Sandi yang sedang berjalan dengan Nanda menuju ke tempat duduknya David. “ Vid, ni ada gw bawa sedikit makanan” kata Nanda. “ gw udah makan Nan” ucap David sambil senyum-senyum sendiri. “wahh udah gila ni anak, sehari gak ke kantin langsung jadi gila beneran, horor lu Vid” Sandi berkata sambil menggelengkan kepalanya. “eh, serius lu udah makan? Kan dari tadi lu disini”ucap Nanda kebingungan. “iya, tadi pas jam istirahat Resya beli makanan untuk gw, terus kami makan berdua disini” kata David yang masih senyum-senyum sendiri gak jelas.” Wuiiihhh mantaapp, pantes lu gila beneran sekarang, hahaha” ucap Sandi menertawakan David. Mungkin dari hari pertama David sekolah sampai sekarang, hari ini adalah hari yang paling indah buat David. Dia bisa melihat langsung senyuman dan kecantikan Resya dari dekat. Cinta terkadang bisa membuat kita menjadi kekanak-kanakan, salah tingkah. Bahkan sampai membuat kita menjadi gila beneran. Itulah cinta.


Bersambung. . .

Senin, 30 Mei 2016

Cerita Kita #4 Pasti ada jalannya

Pasti ada jalannya

Hari ini adalah hari rabu, hari dimana kelas David kena mata pelajaran olahraga. David memang kurang dalam hal di kelas, tapi David jagoannya di luar kelas, David adalah salah satu pemain sepak bola inti di SMA nya. David hampir menguasai setiap olahraga, dan David juga salah satu anggota kesenian di SMA nya. Banyak yang mengatakan bahwa suara David bagus, dan di antaranya juga banyak yang mengatakan bahwa suaranya biasa-biasa aja. David juga mempunyai sedikit kemampuan dalam hal bermain gitar.

 “David” teriak Sandi dari kejauhan. “ eh San, semangat amat lu”jawab David dengan santai. “ harus semangat bro, olahraga men olahraga” ucap Sandi bersemangat. “ terus kenapa? lu mau cabut?” tanya David cuek. “ ya kagak lah, its show time bro” kata Sandi nyengir. “show time? Emangnya lu mau ngapain?” David kebingungan. “ bukan gw, tapi elu lah. Nanti pas olahraga, lu main bola yang bagus, biar si Resya ngelirik lu” Sandi berkata sambil menepuk bahu David. “mana mungkin dia ngelirik gw san. Sekarang posisinya gw yang suka sama dia, bukan dia yang suka sama gw”jawab David dengan nada lesu. “ini anak kapan pinternya sih?. Yang penting ntar pas olahraga lu harus jadi pusat perhatian. Kalau lu jadi pusat perhatian, bukan Cuma Resya yang ngelirik lu, tapi semua cewek juga bakal ngelirik lu kali, dasar kecebong hanyut” ucap Sandi sebel. “iya iya gw ntar pas olahraga loncat dari lantai 2 biar sekalian seluruh sekolah ngelirik gw” canda David sambil nyengir. “hahaha...” David dan Sandi tertawa dan bercerita sambil berjalan ke kelas mereka.

Sesampai di kelas, seperti biasanya suasana kelas yang ribut menghiasa pagi itu. Ada yang lagi di pojokan bergosip, ada yang lagi main gitar, sambil nyanyi-nyanyi gak jelas. Dan ada pula yang lagi sarapan pagi di meja mereka masing-masing. Setiba David di kelas, Resya lagi berbincang-bincang dengan Riski seperti biasanya. Mereka terlihat sangat akrab, seperti selalu ada hal yang menarik yang mereka bincangkan. David tanpa menoleh ke kanan atau ke kiri. Pandangannya hampa lurus dengan tujuan mejanya yang ada di pojokan kiri. 
David meletakkan kepalanya tepat di atas meja, menatap ke bawah. Guna untuk menghindari pemandangan yang membuatnya sakit hati. “Vid ngapain lu?” Tiva datang menghampiri David. “gak ngapa-ngapain, cuma masih ngantuk aja gw” jawab David dengan wajah yang sedikit lesu. Tiva juga tidak kalah menarik terlihat dengan balutan seragam olahraganya. “yakin lu gak kenapa-kenapa?” tanya Tiva dengan serius. “iya tiv gw kagak kenapa-kenapa”jawab David dengan nada rendah. “yaudah gw duluan ya ke lapangan” ucap tiva sambil berjalan meninggalkan kelas. Tak lama kemudian kelas mulai sunyi anak-anak sudah mulai berkumpul di lapangan tengah sekolah. “vid, ayo kelapangan” Nanda mengajak David. “ayo vid, yang lain udah pada ngumpul tuh” kata Sandi. “iya ayo, its show time” David bersemangat karena pemandangan yang tidak enak di lihat tadi telah berakhir.

Sesampai di lapangan, guru olahraga memimpin siswa untuk melakukan pemanasan. “oke, cukup pemanasannya. Yang cowok kalian boleh main bola di lapangan basket, untuk yang cewek kita main bulu tangkis” perintah guru olahraga. Nanda sebagai ketua kelas membagi kelompok untuk cowok. Nanda membentuk dua keseblasan. Masing-masing keseblasan memiliki 6 orang siswa. Seperti biasa, Nanda mengaturnya dengan sempurna. Yang pasti David, Sandi, dan Nanda berada di tim yang sama. Sebaliknya, Riski berada di tim lain. Riski memang berprestasi dalam belajar, tapi di luar kelas David lah rajanya. Bergilirnya waktu tim David, Sandi, dan Nanda mencapai skor 6-0,  dan ternyata seperti yang di katakan Sandi, seluruh murid cewek berhenti bermain bulu tangkis. Dan mulai menonton murid cowok bermain bola. David pun melihat Resya sedang memperhatikannya. David pun bersemangat dan menunjukan semua kemampuannya, Sandi dan Nanda tidak kalah semangat, mereka tidak membiarkan David terlihat keren sendiri.

Teeettt teeettt. . . bel berbunyi, bertanda jam olahraga pun selesai. Dan memasuki jam istirhat. “ Gila, tadi semua anak cewek ngeliatin gw” ucap Sandi dengan tersenyum lebar. “ ya elah San, cewek-cewek bukan cuma ngeliatin lu, tapi ngeliatin kita semua. Udah ah, yuk ke kantin gw haus.” jawab Nanda dengan tertawa sambil mengajak David dan Sandi. “ lu sih kepedean San, tapi yang pasti gw tadi ngeliat kalau Resya perhatiin gw, dan dia juga senyum ke gw hehe...”kata David sambil cengar cengir. “cieee yang lagi senang di liatin sama kekasih hatinya, hahaha” ucap Sandi sambil tertawa dengan Nanda.
Sesampai di kantin , “kak minuman 3” Nanda membeli minuman untuk David dan Sandi. “oh iya , ntar malam kita ke warkop sampoerna ya. Gw ada ide buat dapatin nomor handphone atau pin bbm Resya” David mengajak Sandi dan Nanda. “oke sip” Nanda menjawab setelah meneguk air yang di belinya. “Vid vid, Resya kemari vid. Lu samperin vid, lu beliin minum buat dia buruan.” ucap Sandi panik. Tak lama kemudian muncul Riski memanggil Resya. dan Riski ikut berjalan dengan Resya dkk menuju ke kantin. Tanpa basa basi dengan Sandi dan Nanda, David yang saat itu melihat pemandangan tersebut, langsung beranjak dari tempat duduknya di kantin dan menuju ke kelas.

Sesampai di kelas, David mengambil gitar yang ada di lemari tempat penyimpanan alat kelas, dan David menyanyikan beberapa lagu di depan kelasnya, begitulah cara David untuk membuang rasa sakit hatinya ketika dia melihat Resya dan Riski bersama. “eh David, gak ke kantin?” Tiva menyapa David dan duduk di sebelahnya. “udah tadi tiv, bareng sama Nanda dan Sandi juga” jawab David. “lah terus Nanda sama Sandi mana? Biasanya kan kalian selalu sama-sama” tanya Tiva. “mereka masih minum di kantin, gw tadi langsung balik duluan” ucap David sambil memainkan gitar dengan nada yang tidak jelas. “lu sebenarnya kenapa Vid? Kadang mood lu bagus, dan dengan seketika mood lu berubah drastis. Emangnya lu ada masalah?” tanya Tiva. “gak kenapa-kenapa kok Tiv” jawab David dengan wajah terpaksa untuk senyum. “ kalau lu ada masalah, lu ceritain ke gw. pasti gw bantu kok”. Ucap tiva sambil menyemangati David. “ iya Tiv, makasih ya” ucap David tersenyum.” Yaudah gw ke kantin dulu ya, haus belum minum gw habis olahraga tadi”. Ucap Tiva sambil nyengir . “Siap komandan” spontan David menjawab dengan mengangkat tangannya ke kepala dalam bentuk posisi hormat.

Teettt Teeett... bel masuk pun berbunyi. Tak lama kemudian, Sandi dan Nanda menghampiri David yang sudah berada di meja belajarnya. “lu baik-baik aja kan Vid?” tanya Nanda. “iya gw baik-baik aja kok, pokoknya gw udah putusin, kalau gw bakal ungkapin perasaan gw ke Resya. gw siap bahagiain dia, gw gak sanggup liat dia dekat dengan cowok lain.” ucap David dengan nada yang penuh semangat dan percaya diri. “Gitu dong, jangan galau terus hehe...” kata Sandi sambil nyengir.

Malamnya, seperti biasa David sudah bersiap-siap untuk ke warkop tempat biasa mereka nongkrong. “abaaangg ada bang Sandi di luar tuh” teriak Triska sambil menghabiskan makan malamnya. “ iya, suruh tunggu bentar” balas teriak David dari kamarnya. “awas kalau telat balik ya, uang jajan ayah potong” ucap ayahnya David dengan nada tegas. “iya, gak bakalan telat, kalau telat pun paling Cuma telat 20 atau 15 menit hehe..” jawab David manja. “hahaha..” adik-adik David menertawakannya. “Rame amat keluarga lu Vid, beda banget dengan keluarga gw”gerutuk Sandi sambil menatap David yang lagi starter motor matic kesayangannya. “kebetulan aja tuh, biasanya juga sepi. Yuk berangkat”jawab David cuek.


“asek, raja galau sama raja gila akhirnya sampe juga” sapa Nanda kepada David dan Sandi yang baru sampe di warkop sampoerna. “Berisik lu Nan”jawab David sambil mengambil posisi duduk. “eh Nan, Fb Resya apa namanya?” tanya David. “lu ketik aja Resya pasti Fb dia yang pertama keluar di pencarian” jawab Nanda sambil sibuk bermain laptopnya. Dengan tidak berlama-lama David langsung mencari Fb Resya dari handphone yang sedang di genggamnya. “lu mau ngapain di fb nya Resya? mau ngintip photo dia?” tanya Sandi. “iya, sekalian mau ‘add friend’, gw belum berteman sama dia” jawab David. Setelah David mengirim permintaan pertemenan ke Resya, tanpa perlu menunggu lama, David mendapatkan notice accepting pertemenan dari Resya. “San san lu liat nih, Wah baru gw add friend, udh di accept aja nih sama Resya” ucap David dengan nada panik. “nah itu namanya kode-kode alam Vid, bisa jadi dia udah lama nungguin lu add dia. lu tau sendiri dah, cewek itu gimana. Gengsinya sebesar gunung es yang di tabrak oleh kapal titanic” ucap Sandi sambil bercanda. “gw kirim pesan ni ya”ucap David bersemangat. “iya gas aja” Nanda mendukungnya. “hai Resya”ketik David untuk Resya di Fb (inbox). David terus menggenggam handphonenya, berharab Resya membalas pesannya. “ udah di balas Vid?” tanya Nanda. “belum, apa mungkin emang dia gak suka ya sama gw?”kata David yang mulai putus asa. “Sabar Vid, bentar lagi juga di balas. Jaringan lu tuh lelet” Sandi berusaha memberi semangat untuk David.  Zzzttt zzzttt... handphone yang di genggam David bergetar. “hi juga David” balas Resya di pesannya. “San, Nan, Resya ngebales pesan gw”spontan teriak David dengan nada yang begitu keras. “hush, jangan teriak-teriak dodol, lu liat tuh. Orang pada ngeliatin lu semua” bisik Nanda. “Cieeeee yang pesannya di balas sama pujaan hatinya cieee cieee”canda Sandi sambil tertawa. Mendengar candaan dari Sandi, David mulai kembali bertingkah aneh, dengan wajah kemerah-merahan. Telapak tangannya mulai dingin, keringat-keringat kecil pun bercucuran. “gila, baru di balas pesan sama Resya langsung keringatan. Gimana kalau cinta lu di balas sama Resya Vid? Pasti bakal tewas lu hahaha...”ucap Sandi sambil tertawa bersama Nanda. “asem lu san” jawab David malu. “Resya lagi apa?” ketik David ke Resya. Balasan pertama dari Resya, David harus menunggu selama beberapa menit, beda dengan balasan kedua dari Resya. Resya langsung membalas pesan David dengan cepat. “ nih, lagi buat tugas biologi. Kamu udah buat?” balas Resya ke David. “belum nih, aku gak ngerti sama soal-soalnya” ketik David ke Resya. Sambil chit chat dengan Resya melalui Fb, David berpikir cara untuk mendapatkan nomor kontaknya Resya. David ingin memanfaatkan tugas tersebut untuk menjadi jembatan penghubung antara dirinya dengan Resya. “ oh iya, gimana kalau kamu kasih nomor kontak kamu ke aku. Nanti kalau ada soal-soal yang aku gak ngerti, jadi bisa langsung hubungi kamu untuk mendengar penjelasan langsung dari kamu. Gimana?”ketik David ke Resya. “ iya boleh” balas Resya ke David. “San, Nan. Gw dapat nomornya Resya, gw berhasil... hore horeee” Teriak David sambil mengangkatkan kedua tangannya ke atas secara berulang-ulang. “merdeka merdeka” ucap Sandi yang juga mulai ikut menggila. “huh” Nanda menghelakan nafasnya. “udah gak ada yang waras nih temen gw” kata Nanda sambil memainkan laptopnya. Setelah mereka menyelesaikan kegiatan mereka masing-masing di warkop sampoerna,  Malam pun sudah mulai larut. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.


Bersambung. . .

Minggu, 29 Mei 2016

Cerita Kita #3 Putus asa

Putus asa

Tok tok tok.. tok tok tok.. “suara Trista mengetuk pintu kamar David.” Abaaaannggg ada temen di luar.”teriak Trista memanggil David. David yang lagi asik menonton film action di kamarnya langsung bangun dan membuka pintu kamarnya. “siapa dek?” David bertanya. “itu ada temen abang di luar, katanya namanya Sandi” jawab Trista.”oh iya, suruh masuk aja” perintah David kepada adiknya. Trista pun langsung bergegas memanggil Sandi. “Bang Sandi, disuruh masuk tuh sama bang David” ucap Trista dengan nada sopan. “iya dek” jawab Sandi.

“Vid wah parah lu vid, ada adik cantik gak pernah lu kenalin sama temen lu yang satu ini”. Canda Sandi sambil nyengir. “San, jangan macam-macam lu sama adik gw, gw buang juga lu ke laut” jawab David sambil nunjuk ke arah laut.”Hahaha.. eh vid, gimana sama Resya? Udah ada nomor handphonenya? Udah ada pin bbm nya?tanya Sandi serius. “eh san, gak usah sok serius gitu, muka lu biasa aja kali. Lu serius kiamat kita hahaha” David masih menanggapinya dengan becandaan. “gw serius vid, gw denger-dengar si Riski makin dekat aja tuh sama Resya. Lu mau dia jadian sama Riski?”tanya Sandi.”ya nggak lah, Cuma gw gak yakin san, kyknya dia emang cocok sama Riski, mereka sama-sama pinter, sama-sama berprestasi. Lu liat gw, gw paling malas belajar, prestasi di sekolah juga kagak ada” ucap David dengan nada putus asa. “Vid, lu sebenarnya beneran suka gak sih sama Resya?” Sandi mulai kesal. “ suka sih tapi...”. David bingun. ” Nah trus lu nunggu apa lagi?, lu nunggu dia jadian sama orang lain? Kok lu jadi gini sih?, kalau lu gak coba, lu gak akan pernah tau perasaan dia” Sandi kesal. “ oke deh, gw dengerin omongan lu. Terus gw harus gimana sekarang?” ucap David. “sekarang kita ngopi dulu biar sama-sama fresh pikiran kita. Terus baru kita  susun rencana nanti, oke?” Ucap Sandi sambil mengacungkan jempol ke David.” Oke deh, bentar. Gw ganti baju dulu”. David berkata sambil memilih baju yang ada di lemarinya untuk di pakai.” Eh Vid, tapi lu traktir ya. Gw lagi kosong nih hehe” ucap Sandi sambil nyengir. “udah ketebak niat lu kemari mau ngapain, dasar” balas David sambil menggelengkan kepalanya.

Sesampai mereka di warkop sampoerna, tempat biasa mereka nongkrong.”wuiihh Vid vid liat noh” Sandi bersemangat. “kenapa san?” jawab David. “tuh ada anak kelas kita juga, Tiva, amel, fia tuh” ucap Sandi sambil berjalan ke tempat duduk.” Terus kenapa? lu suka sama salah satu dari mereka?” tanya David. “ gw dengar Tiva sih model” jawab Sandi. “terus?” David kebingungan. “terus apanya? Lu kagak tertarik sama model?” jawab Sandi dengan nada sebel. “kagak San, gw tertarik cuma sama Resya” spontan jawab David. “Cieee cieeee yang lagi galau, hahaha... katanya tadi, lu gak mau sama dia, lu mau biarin Resya sama Riski jadian” sindir Sandi.”au ah, bodo amat. Gw mau santai disini, kagak usah bahas yang begituan” ucap David cuek.” Iya iya, eh vid. Nanda mana?” tanya Sandi. “eh iya, coba hubungin dia. ajak kemari, siapa tau dia lagi kagak sibuk”. Ucap David sambil menikmati milo dingin kesayangannya. 

Sandi mengeluarkan handphonenya dan mulai menghubungi Nanda. Sedangkan David masih kepikiran dengan perkataan Sandi sewaktu di rumahnya. “gimana ya? Kalau Resya sama Riski jadian, gw bakal sakit hati. Tapi kalau Resya jadian sama gw. Resya pasti gak akan bahagia sama gw.  Bodo ah, gw bakal tunjukin sama Resya, kalau gw juga bisa seperti Riski” gumam David dalam hatinya.

Beberapa menit kemudian, Tiva, amel dan Fia beranjak dari tempat duduknya. Amel, dan Fia pulang meninggalkan warkop tersebut. Sedangkan Tiva datang menghampiri Sandi dan David, “ Vid bengong aja lu” ucap Tiva. “eh Tiva, bukan melamun cuma lagi menghayal aja” canda David sambil tersenyum .”lah terus bedanya apa?”tanya Tiva juga sambil tersenyum. “gak ada sih hehe..” David menjawab sambil nyengir. “lagi galau dia Tiv, mikirin cinta yang terpendam” sindir Sandi sambil tersenyum sok kegantengan ke Tiva. “wah seru nih, ceritain dong” ucap Tiva penasaran. “jadi gini, David tuh sekarang lagi...” Sandi belum menghabiskan kata-katanya.” Gw lagi pengen ikut les, biar gw pinter di kelas” David memotong kata-kata Sandi.”hahaha... hahaha...” Sandi dan Tiva spontan tertawa terbahak-bahak. “lu serius Vid?” tanya Sandi sambil tertawa. “iya, kok David jadi aneh gini? Baru kena marah sama orang tua lu ya?” Tiva bertanya kebingungan. Sesaat kemudian, Nanda pun tiba. ” Wah wah lagi pada asik ngobrol nih kayaknya, eh ada Tiva hehe.. ” ucap Nanda sambil nyengir. “iya nih, tadi gw bareng sama Amel dan Fia disini”. Kata Tiva sambil tersenyum manis.” Terus mereka kemana?” tanya Nanda.” Udah pada balik” jawab Tiva. “eh Nan, gw rasa David udah mulai gila gara-gara cinta yang tak tersampaikan nih hahaha...” sambung Sandi sambil tertawa. “awet banget galaunya, udh di balsemin tuh galaunya Vid?” ucap Nanda sambil tertawa. “eh, gw balik duluan ya, takut kemalaman, ntar orang tua gw pada ngamuk” Ucap Tiva di tengah pembicaraan.” Iya Tiv, hati-hati ya, bentar lagi kami juga mau balik nih” kata sandi sambil melambaikan tangan kanannya.”gw baru sampe, kalian pada balik. Gak asik ah” Nanda kecewa. “lu sih telat banget sampenya, gw harus balik bentar lagi. Kalau lewat jam 23.00  ntar ayah gw marah” ucap David. “ gw sih ngikut David, lah dia yang bayarin juga” ucap Sandi manja. Nanda dan David pun tertawa melihat tingkah laku Sandi. Mereka pun keluar dari warkop, sesampai di parkiran. “eh Vid, lu kagak usah galau-galauan dah, masalah Resya biar gw bantuin. Lu tenang aja. Yang penting, malam besok kita kemari lagi ya” ucap Nanda.”iya Nan, thanks ya. Lu juga San makasih banyak ya udah suport gw” jawab David dengan tersenyum. “yoi, bro. Itulah gunanya temen, yang penting lu jangan lupa traktir gw terus ya hehe.. canda Sandi sambil nyengir. “iya iya, yuk balik” David menutup pembicaraan.


Bersambung. . .

Cerita Kita #2 Kabar baik

 Kabar Baik


Malamnya sambil berbaring di kasur kesayangannya ,David masih teringat dengan kejadian sepulang dari sekolah tadi. “apa Resya suka sama Riski ya? Atau jangan-jangan Riski memang pacarnya Resya? Aduuuhh gw mikir apaan sih, au ah suram !” gumam David dalam benaknya.

Ting.. Ting notice bbm (handphone) David berbunyi. “Vid, lagi dimana? Wifian yuk di warkop sampoerna. Rame nih. Ada Nanda juga. ” bbm dari Sandi. “oke gw otw, tapi gw gak bawa laptop ya. Malas, ribet ” balas David .”yaudah gw tunggu, buruan” balas Sandi kembali.
Sesampai di warkop sampoerna. Sandi, Nanda dan yang lainnya asik dengan laptop mereka masing-masing. Ada yang main game, ada yang sibuk ngintip-ngintip photo atau wall cewek di fb (masa-masa belum ada instagram), ada juga yang ngakak sendiri ngeyoutube. “Eh, sampe juga si kawan, duduk duduk” sapa Sandi sambil ngelanjutin main game. David langsung ambil posisi duduk di samping Nanda berhadapan dengan Sandi posisinya. “cemberut amat lu, kayak kecebong baru lahir” ucap Nanda sambil ngeliatin David. “ emang kecebong baru lahir, expresinya cemberut ya? Hahaha ada-ada aja lu Nan” canda David sambil memesan minuman. Milo susu dingin adalah minuman kesukaan David. Dimana pun david nongkrong, pasti dia pesan minuman milo susu dingin. “nan, lu ada berteman sama Resya di Fb?” tanya David ke Nanda. “ya ada lah, kan gw ketua kelas. Semua cewek di sekolah kita, khususnya anak kelas kita pada berebut untuk berteman sama gw di Fb” jawab Nanda sambil nyengir.” Huh” David menghelakan nafasnya. “eh Nan. Menurut lo Resya gimana sih orangnya? Dia pernah pacaran gak? Atau dia lagi pacaran sekarang?” tanya David. “oohhh, jadi gara- gara Resya muka lu kayak kecebong baru lahir??” canda Nanda. “asem, serius Nan. Gw penasaran nih”. ucap David dengan nada kesal. “lu liat sendiri dah Resya gimana orangnya, dia itu alim, dari keluarga religius. Mana mungkin dia pacaran. Selama gw sekolah di SMA kita, gak ada sih cowok yang dekat sama dia. Tapi gw dulu pernah dengar kalau dia pas kelas 1 SMA pernah pacaran sama Andi, anak Band, bassis. Tapi cuma beberapa minggu doang mereka pacaran. Gara-gara ketahuan sama  orang tua nya Resya, gw denger sih Resya gak di bolehin pacaran sama orang tuanya. “trus si Andi kemana sekarang? Masih sekolah di SMA kita dia?” tanya David dengan wajah serius. “kagak, dia udah pindah ke Palembang, Ayahnya tugas kerja disana” jawab Andi. “ Aseeek berarti emang gak ada yang dekat sama Resya kan?” tanya David dengan wajah yang mulai ceria kembali. “ kagak ada dodol” jawab Andi dengan nada yang mulai bosen karena di wawancaraiterus sama David.” Wah, apa gw coba dekatin aja si resya ya, mana tau mungkin dia juga suka sama gw, hihiiiyy”gumam david dalam hatinya sambil senyum-senyum sendiri.


Selesai ngobrol dan santai-santai bersama teman-temannya di warkop sampoerna. David bergegas pulang ke rumah, karena Ayah David bakalan murka kalau David pulang di atas jam 23.00 wib. 


Bersambung. . .

Sabtu, 28 Mei 2016

Cerita Kita #1 Hari pertama

Hi, ini adalah cerita David. David adalah seorang anak cowok yang lumayan bahagia dalam kehidupannya sehari-hari. Namun dia bermasalah dalam hubungan percintaannya. David seorang mahasiswa yang kuliah di jurusan bahasa inggris di suatu universitas di daerah Banda Aceh. David mempunyai seorang ayah yang terlalu sensitive terhadap masalah keuangan. Ayahnya seorang wakil dekan di universitas tempatnya kuliah, yang membedakan mereka adalah jurusan mereka berdua. Ayahnya dosen di dalam mata kuliah sejarah. Untuk perbulan David mendapatkan uang jajan sekitar Rp. 1.000.000,00 perbulan, bahkan bisa lebih dengan berbagai alasan yang David gunakan untuk mendapatkan tambahan uang jajan dari seorang ayah yang sangat sensitive dengan masalah uang. Lain lagi dengan ibunya, dia seorang yang cantik untuk seumurannya. Beliau cuma seorang ibu rumah tangga yang selalu setia mengurus keluarga, baik dalam hal mencuci pakaian, memasak, dan lain sebagainya. Ibunya terkenal cerewet di daerah tempat tinggalnya.  Oh iya, David juga memiliki dua adik cewek kembar yang sangat cantik. Mereka siswa di salah satu SMA Negeri di daerah Banda Aceh. Si kakak bernama Triska dan si adik bernama Trista.  Triska mempunyai sifat yang agak Cerewet, pemberani dan terkadang dia seorang pemarah, tetapi dia adalah sosok yang selalu melindungi adiknya di lingkungan rumah ataupun di persekolahan. Dia salah satu anak yang di puja-puja oleh cowok di SMA nya. Beda lagi dengan Trista, walaupun mereka kembar. Akan tetapi mereka memiliki sifat yang sangat jauh berbeda. Trista mempunyai sifat yang pemalu dan lemah lembut. Dengan sifatnya yang pemalu dan lemah lembut, Trista selalu berharap perlindungan dari kakaknya. Baik di sekolah maupun di lingkungan rumah. Trista juga salah satu cewek yang menjadi pujaan hati di SMA nya. Akan tetapi cowok lebih mudah untuk ngedeketin Trista ketimbang Triska. Karena sifat Trista lebih mudah untuk di deketin oleh para cowok di SMAnya. Akan tetapi dia juga mudah di sakitin oleh cowok-cowok yang ngedeketinnya. Disitulah muncul Triska yang selalu menyemangati dan memberi pelajaran untuk cowok-cowok yang menyakiti Trista. Sekilas tentang keluarga David.
Cerita ini dimulai ketika David tamat dari SMP, ketika SMP David adalah seorang santri di sebuah pesantren modern di daerah Aceh. David terkenal sebagai santri yang kurang taat dengan peraturan-peraturan pesantren. Semua peraturan dia langgar cuma untuk mencapai sebuah tujuan, yaitu di keluarkan oleh pihak pesantren atau di pindahkan oleh orang tuanya dari pesantren tersebut. Kenyataannya David bisa bertahan sampai 3 tahun setengah di pesantren tersebut. Berbagai hal telah dia rasakan selama 3 tahun setengah disana, baik di pukul oleh ustad atas kekacauan yang dia lakukan di pesantren, maupun di botakin gara- gara memukul adik kelasnya yang semena-mena terhadapnya. Singkat ceritanya David di pindahkan oleh orang tuanya sebelum dikeluarkan oleh pihak pesantren. Hahaha.. luar biasa. David pindah dari pesantren ketika dia berada di kelas 1 SMA Semester 1. Saat itu adalah saat-saat cerita bahagianya di mulai. David pindah di salah satu SMA terkenal di seputaran Banda Aceh. Di sinilah semua kisahnya di mulai.

Hari Pertama


Hari ini adalah hari pertama David sekolah di sekolah yang baru dengan teman yang baru, guru baru dan lingkungan baru yang jauh berbeda dengan lingkungan pesantrennya. “Abaaaaannggg.. BANGUUUUNN ” Mamanya teriak sambil mengetuk pintu kamarnya berkali-kali. “iya-iya” jawab David sambil ngucek-ngucek mata. Dia pun bergegas mandi, karena takut telat di hari pertamanya sekolah. Sedangkan adiknya sudah siap untuk berangkat ke sekolah.  
Setiba di sekolah David mulai merasakan hal-hal yang baru di sampingnya. “ parkir yang betul motornya, kalau tidak bapak kempesin ban motor kalian” seseorang berteriak dengan pakaian satpam lengkap. “iya pak, pagi-pagi udah bawel aja” balas seorang  murid cowok yang agak kusut, dengan berpenampilan rambut kribo. Setelah memarkirkan motor matic kesayangannya dengan benar David langsung mengejar anak yang kribo tadi. “hey,  gw David salam kenal ya, gw anak baru di sekolah ini”. Ucap David kepada anak yang kribo tadi. “oh iya, salam kenal juga. gw Sandi” jawab Sandi dengan nada santai. ”lu kelas berapa san?”. Tanya David sambil ngerapikan rambutnya yang berantakan. “gw kelas 11 IA/IPA4, lu kelas berapa?” tanya Sandi balik. David sempat kebingungan,” kok bisa anak yang kusut kayak dia berada di kelas IPA, biasanya kan yang begituan anak IPS”, gumam David dalam hatinya.“ belom tau, gw harus ke kantor kepala sekolah dulu nih.” Jawab David.
Teeettt Teeett... bel masuk pun berbunyi. “ eh, san kantor kepala sekolah yang mana ya?” David kebingungan. Sambil berlarian Sandi menjawab dengan nada yang buru-buru “ itu tuh yang ada pot bunga besar warna putih di depannya”. “Makasih san, gw kesana dulu ya, moga aja gw sekelas sama lo hahaha”  jawab David dengan nada becanda. Dari kejauhan Sandi berpikir “ itu anak kayaknya seru juga”.
“Assalamualaikum...” David mengucapkan salam sambil mengetuk pintu ruang kepsek. “waalaikum salam, masuk masuk” jawab kepsek dengan nada yang ramah. “saya siswa baru pak yang pindahan dari pesantren”. David memulai pembicaraan. “ “oh iya, gimana suasana disini? Udah dapat temen?” Kepsek basa- basi sambil mencari berkas David. “ kelihatannya nyaman pak, Cuma kalau masalah temen belum pak, kan baru hari ini saya masuk, hehe” jawab David dengan dengan nada sok ramah gitu -_-. “ David, kamu mulai sekarang berada di kelas 11IA4. Sebentar saya panggilkan wali kelasmu”ucap kepsek kepada David. “beruntung amat gw bisa satu kelas sama Sandi, bakal seru nih kayaknya” gumam David di dalam hatinya.
Tak lama kemudian David di antar oleh wali kelasnya ke kelas 11IA4. “Assalamualaikum” ucap wali kelas sambil masuk ke dalam kelas dengan memasang wajah serius.  “ Waalaikum salam “ jawab anak-anak. Suasana kelas yang tadinya ribut langsung berubah menjadi suasana kuburan di malam jum’at. “David, satu kelas juga kita  akhirnya.“ Sandi teriak girang. David yang di dampingi oleh wali kelas, Cuma mengangkat tangan kanannya sambil tersenyum. “Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Namanya David”. Wali kelas mulai memperkenalkan David secara menyeluruh kepada siswa lain.” David silahkan duduk dimana kamu suka” wali kelas mempersilakan David untuk duduk. David langsung menuju tempat duduk di pojokan sebelah kiri, yang menjadi tempat favoritnya selama dia bersekolah. Wali kelas pun memulai kegiatan belajar mengajar. Tempat duduk yang diduduki David memang tempat yang tidak ada penghuninya, yang lain duduk berpasang-pasangan. Cewek bersebelahan dengan cewek, maupun cowok dengan cowok, yang pasti mereka berpasang-pasangan. Karena David siswa baru dia harus duduk sendiri di pojokan.
Wali kelas pun mulai sibuk menjelaskan pelajaran matematika. pada saat itu, David yang memang mempunyai sifat yang kurang senang dengan pelajaran matematika pun cuma melamun di belakang sambil menoleh ke kanan kiri, ngelirik cewek- cewek kelasnya. “WOW” gumam David dalam hatinya. Dia melihat seorang cewek yang berpenampilan beda dari pada cewek lainnya. Cewek yang berpenampilan dengan jilbab dan mempunyai paras yang sangat anggun. David pun terpesona dan terus melamun sambil memandangi cewek tersebut tanpa hentinya.
Sekilas tentang cewek tersebut. Namanya Resya, dia berasal dari keluarga yang religius. Dia anak ke tiga dari lima bersaudara. Ayahnya seorang dokter di daerah Banda Aceh, ibunya cuma seorang ibu rumah tangga biasa. Resya memiliki Abang yang kuliah di kedokteran di salah satu universitas ternama di Aceh, begitu pula dengan kakaknya, dan Resya memiliki satu adik cewek yang juga sekolah di SMA yang sama dengan Resya. Adiknya yang terakhir seorang cowok yang masih sekolah di tingkat SD. Keluarga Resya adalah keluarga yang tidak mengizinkan anak-anak mereka berpacaran. Mereka masih memegang erat adat Siti Nurbaya, dengan kata lain di jodohkan. Jadi pacaran adalah hal yang paling tidak bisa di maafkan di keluarga mereka.
Teeett Teeettt... Bel istirahat pun berbunyi. “ David, lu liat apaan sampe bengong gitu?” tanya Sandi sambil kebingungan. “San, lu sadar gak kalau di kelas kita ada bidadari tak bersayap?” tanya David sambil memandangi cewek tersebut. “ wah, parah lu, hari pertama udah ngincer cewek aja”. Jawab Sandi sambil geleng-geleng kepala. “udah ah, yok ke kantin, gw kenalin lu sama temen-temen gw” ajak Sandi sambil ngerangkul bahu David yang masih memandangi cewek tersebut yang lagi berbincang-bincang dengan teman sebangkunya.
Sesampai di kantin, Sandi mulai memperkenalkan satu persatu temennya kepada David. Yang anehnya temen Sandi semua berasal dari kalangan anak IPS. “Vid Kenalin ini Nanda, dia juga sekelas sama kita. Malahan dia ketua kelasnya” Sandi berkata sambil menunjuk ke arah Nanda, walaupun dia ketua kelas dan anak IPA, tapi dia gak kalah asik kok dari pada gw”. Sandi berkata sambil cengar cengir. Sekedar informasi, kalau anak IPA itu terkenal dengan seriusnya mereka dalam belajar. Sedangkan anak IPS mereka terkenal dengan kebandelan dan malasnya mereka dalam belajar. Sedangkan David masih melamun dan membayangkan paras Resya yang mampu membuatnya terpesona dalam waktu sekian detik. “oh, ini anak baru yang tadi kan, kenalin gw Nanda”  sapa Nanda. “eh iya, gw David”. David membalas sapaan Nanda sambil tersenyum. “ kok lu rada kurang fokus gitu Vid?” tanya Nanda. “hah? Kurang fokus gimana?” David menjawab dengan nada pura-pura bodoh. “kayak lagi mikir sesuatu gitu” Nanda nyengir. “hahaha itu tuh dia mandangin Resya terus dari tadi di kelas” gerutuk Sandi sambil tertawa. Karena malu, David pun mulai mengalihkan pembicaraan,.”apaan sih San, udah ah. Tuh bakwan lu makan biar semangat lu belajar” David dengan wajah yang kemerah-merahan mengalihkan pembicaraan sambil mengambil bakwan.
Teeeett Teeettt.. Bel masuk pun berbunyi. Sewaktu di perjalanan ke kelas, David,Sandi dan Nanda pas-pasan dengan Resya dkk. “ Resya” Nanda menyapa. “iya Nan, kenapa?” jawab Resya dengan tersenyum dan nada yang begitu lembut. Senyumannya manis banget,Suaranya seakan membuat waktu berhenti berjalan. David yang berada di samping Sandi langsung menjadi salah tingkah ketika melihat Resya dari dekat.” Mau kemana lagi? Kan udah bel masuk” Nanda bertanya dengan tegas. “mau ke kantin bentar, lupa beli minum” jawab Resya. “yaudah, jangan lama-lama ntar keburu masuk guru, ntar gw lagi yang kena marah” ucap Nanda. “iya iya” jawab resya sambil berlarian.” Nan, kasihan dia jgn lu marahin” ucap David sambil ngerangkul bahu Nanda. “ cieee cieeee” canda Sandi sambil tertawa. “Gila lu san” David berkata sambil buru- buru ke kelas meninggalkan Sandi dan Nanda.” Hahahahahaha” Sandi dan Nanda pun menertawakan tingkah aneh yang ditunjukan David. Memang sudah sifat kita sebagai manusia, menjadi salah tingkah atau kekanak-kanakan apabila dekat atau bertemu dengan orang yang kita suka.

Beberapa jam kemudian, jam sekolah pun berakhir. “kita akhiri pelajaran kita hari ini Assalamualakum warahmatullahi wabarakatuh” guru mengakhiri kelas. “waalaikum salam warrahmatullahi wabarakatuh” jawab murid dengan serentak. Sesaat kemudian David melihat Resya menyapa seorang murid cowok di kelas, namanya Riski. Riski terkenal sebagai siswa yang pintar dan berprestasi.” Riski, boleh pinjam catatan fisikanya” ucap Resya sambil tersenyum. “iya boleh, nih ambil aja” jawab riski sambil memberi catatannya. Mereka berdua ngobrol lama sambil ketawa-ketawa .Terbesut di dalam hati David ”Mana mungkin Resya mau sama orang yang kelakuannya gini, udah gak pinter, malas belajar lagi. Sadar vid sadar. Jangan mimpi, bangun bangun”. Tanpa berlama-lama David pun langsung keluar dari kelas untuk menghindari pemandangan tersebut.


Bersambung. . . .