Hi, ini
adalah cerita David. David adalah seorang anak cowok yang lumayan bahagia dalam
kehidupannya sehari-hari. Namun dia bermasalah dalam hubungan percintaannya.
David seorang mahasiswa yang kuliah di jurusan bahasa inggris di suatu
universitas di daerah Banda Aceh. David mempunyai seorang ayah yang terlalu
sensitive terhadap masalah keuangan. Ayahnya seorang wakil dekan di universitas
tempatnya kuliah, yang membedakan mereka adalah jurusan mereka berdua. Ayahnya
dosen di dalam mata kuliah sejarah. Untuk perbulan David mendapatkan uang jajan
sekitar Rp. 1.000.000,00 perbulan, bahkan bisa lebih dengan berbagai alasan
yang David gunakan untuk mendapatkan tambahan uang jajan dari seorang ayah yang
sangat sensitive dengan masalah uang. Lain lagi dengan ibunya, dia seorang yang
cantik untuk seumurannya. Beliau cuma seorang ibu rumah tangga yang selalu setia
mengurus keluarga, baik dalam hal mencuci pakaian, memasak, dan lain
sebagainya. Ibunya terkenal cerewet di daerah tempat tinggalnya. Oh iya, David juga memiliki dua adik cewek
kembar yang sangat cantik. Mereka siswa di salah satu SMA Negeri di daerah
Banda Aceh. Si kakak bernama Triska dan si adik bernama Trista. Triska mempunyai sifat yang agak Cerewet,
pemberani dan terkadang dia seorang pemarah, tetapi dia adalah sosok yang
selalu melindungi adiknya di lingkungan rumah ataupun di persekolahan. Dia
salah satu anak yang di puja-puja oleh cowok di SMA nya. Beda lagi dengan Trista,
walaupun mereka kembar. Akan tetapi mereka memiliki sifat yang sangat jauh
berbeda. Trista mempunyai sifat yang pemalu dan lemah lembut. Dengan sifatnya
yang pemalu dan lemah lembut, Trista selalu berharap perlindungan dari
kakaknya. Baik di sekolah maupun di lingkungan rumah. Trista juga salah satu
cewek yang menjadi pujaan hati di SMA nya. Akan tetapi cowok lebih mudah untuk
ngedeketin Trista ketimbang Triska. Karena sifat Trista lebih mudah untuk di
deketin oleh para cowok di SMAnya. Akan tetapi dia juga mudah di sakitin oleh
cowok-cowok yang ngedeketinnya. Disitulah muncul Triska yang selalu
menyemangati dan memberi pelajaran untuk cowok-cowok yang menyakiti Trista.
Sekilas tentang keluarga David.
Cerita
ini dimulai ketika David tamat dari SMP, ketika SMP David adalah seorang santri
di sebuah pesantren modern di daerah Aceh. David terkenal sebagai santri yang
kurang taat dengan peraturan-peraturan pesantren. Semua peraturan dia langgar
cuma untuk mencapai sebuah tujuan, yaitu di keluarkan oleh pihak pesantren atau
di pindahkan oleh orang tuanya dari pesantren tersebut. Kenyataannya David bisa
bertahan sampai 3 tahun setengah di pesantren tersebut. Berbagai hal telah dia
rasakan selama 3 tahun setengah disana, baik di pukul oleh ustad atas kekacauan
yang dia lakukan di pesantren, maupun di botakin gara- gara memukul adik kelasnya
yang semena-mena terhadapnya. Singkat ceritanya David di pindahkan oleh orang
tuanya sebelum dikeluarkan oleh pihak pesantren. Hahaha.. luar biasa. David
pindah dari pesantren ketika dia berada di kelas 1 SMA Semester 1. Saat itu adalah
saat-saat cerita bahagianya di mulai. David pindah di salah satu SMA terkenal
di seputaran Banda Aceh. Di sinilah semua kisahnya di mulai.
Hari Pertama
Hari ini adalah hari pertama
David sekolah di sekolah yang baru dengan teman yang baru, guru baru dan
lingkungan baru yang jauh berbeda dengan lingkungan pesantrennya.
“Abaaaaannggg.. BANGUUUUNN ” Mamanya teriak sambil mengetuk pintu kamarnya
berkali-kali. “iya-iya” jawab David sambil ngucek-ngucek mata. Dia pun bergegas
mandi, karena takut telat di hari pertamanya sekolah. Sedangkan adiknya sudah
siap untuk berangkat ke sekolah.
Setiba di sekolah David mulai
merasakan hal-hal yang baru di sampingnya. “ parkir yang betul motornya, kalau
tidak bapak kempesin ban motor kalian” seseorang berteriak dengan pakaian
satpam lengkap. “iya pak, pagi-pagi udah bawel aja” balas seorang murid cowok yang agak kusut, dengan
berpenampilan rambut kribo. Setelah memarkirkan motor matic kesayangannya dengan
benar David langsung mengejar anak yang kribo tadi. “hey, gw David salam kenal ya, gw anak baru di
sekolah ini”. Ucap David kepada anak yang kribo tadi. “oh iya, salam kenal
juga. gw Sandi” jawab Sandi dengan nada santai. ”lu kelas berapa san?”. Tanya
David sambil ngerapikan rambutnya yang berantakan. “gw kelas 11 IA/IPA4, lu
kelas berapa?” tanya Sandi balik. David sempat kebingungan,” kok bisa anak yang
kusut kayak dia berada di kelas IPA, biasanya kan yang begituan anak IPS”,
gumam David dalam hatinya.“ belom tau, gw harus ke kantor kepala sekolah dulu
nih.” Jawab David.
Teeettt Teeett... bel masuk pun
berbunyi. “ eh, san kantor kepala sekolah yang mana ya?” David kebingungan.
Sambil berlarian Sandi menjawab dengan nada yang buru-buru “ itu tuh yang ada
pot bunga besar warna putih di depannya”. “Makasih san, gw kesana dulu ya, moga
aja gw sekelas sama lo hahaha” jawab
David dengan nada becanda. Dari kejauhan Sandi berpikir “ itu anak kayaknya
seru juga”.
“Assalamualaikum...” David
mengucapkan salam sambil mengetuk pintu ruang kepsek. “waalaikum salam, masuk
masuk” jawab kepsek dengan nada yang ramah. “saya siswa baru pak yang pindahan
dari pesantren”. David memulai pembicaraan. “ “oh iya, gimana suasana disini? Udah
dapat temen?” Kepsek basa- basi sambil mencari berkas David. “ kelihatannya
nyaman pak, Cuma kalau masalah temen belum pak, kan baru hari ini saya masuk,
hehe” jawab David dengan dengan nada sok ramah gitu -_-. “ David, kamu mulai
sekarang berada di kelas 11IA4. Sebentar saya panggilkan wali kelasmu”ucap
kepsek kepada David. “beruntung amat gw bisa satu kelas sama Sandi, bakal seru
nih kayaknya” gumam David di dalam hatinya.
Tak lama kemudian David di antar
oleh wali kelasnya ke kelas 11IA4. “Assalamualaikum” ucap wali kelas sambil
masuk ke dalam kelas dengan memasang wajah serius. “ Waalaikum salam “ jawab anak-anak. Suasana
kelas yang tadinya ribut langsung berubah menjadi suasana kuburan di malam
jum’at. “David, satu kelas juga kita
akhirnya.“ Sandi teriak girang. David yang di dampingi oleh wali kelas,
Cuma mengangkat tangan kanannya sambil tersenyum. “Anak-anak, hari ini kita kedatangan
murid baru. Namanya David”. Wali kelas mulai memperkenalkan David secara
menyeluruh kepada siswa lain.” David silahkan duduk dimana kamu suka” wali
kelas mempersilakan David untuk duduk. David langsung menuju tempat duduk di
pojokan sebelah kiri, yang menjadi tempat favoritnya selama dia bersekolah.
Wali kelas pun memulai kegiatan belajar mengajar. Tempat duduk yang diduduki
David memang tempat yang tidak ada penghuninya, yang lain duduk berpasang-pasangan.
Cewek bersebelahan dengan cewek, maupun cowok dengan cowok, yang pasti mereka
berpasang-pasangan. Karena David siswa baru dia harus duduk sendiri di pojokan.
Wali kelas pun mulai sibuk menjelaskan
pelajaran matematika. pada saat itu, David yang memang mempunyai sifat yang
kurang senang dengan pelajaran matematika pun cuma melamun di belakang sambil
menoleh ke kanan kiri, ngelirik cewek- cewek kelasnya. “WOW” gumam David dalam
hatinya. Dia melihat seorang cewek yang berpenampilan beda dari pada cewek
lainnya. Cewek yang berpenampilan dengan jilbab dan mempunyai paras yang sangat
anggun. David pun terpesona dan terus melamun sambil memandangi cewek tersebut
tanpa hentinya.
Sekilas tentang cewek tersebut.
Namanya Resya, dia berasal dari keluarga yang religius. Dia anak ke tiga dari
lima bersaudara. Ayahnya seorang dokter di daerah Banda Aceh, ibunya cuma
seorang ibu rumah tangga biasa. Resya memiliki Abang yang kuliah di kedokteran
di salah satu universitas ternama di Aceh, begitu pula dengan kakaknya, dan
Resya memiliki satu adik cewek yang juga sekolah di SMA yang sama dengan Resya.
Adiknya yang terakhir seorang cowok yang masih sekolah di tingkat SD. Keluarga
Resya adalah keluarga yang tidak mengizinkan anak-anak mereka berpacaran.
Mereka masih memegang erat adat Siti Nurbaya, dengan kata lain di jodohkan.
Jadi pacaran adalah hal yang paling tidak bisa di maafkan di keluarga mereka.
Teeett Teeettt... Bel istirahat
pun berbunyi. “ David, lu liat apaan sampe bengong gitu?” tanya Sandi sambil
kebingungan. “San, lu sadar gak kalau di kelas kita ada bidadari tak bersayap?”
tanya David sambil memandangi cewek tersebut. “ wah, parah lu, hari pertama
udah ngincer cewek aja”. Jawab Sandi sambil geleng-geleng kepala. “udah ah, yok
ke kantin, gw kenalin lu sama temen-temen gw” ajak Sandi sambil ngerangkul bahu
David yang masih memandangi cewek tersebut yang lagi berbincang-bincang dengan
teman sebangkunya.
Sesampai di kantin, Sandi mulai
memperkenalkan satu persatu temennya kepada David. Yang anehnya temen Sandi
semua berasal dari kalangan anak IPS. “Vid Kenalin ini Nanda, dia juga sekelas
sama kita. Malahan dia ketua kelasnya” Sandi berkata sambil menunjuk ke arah
Nanda, walaupun dia ketua kelas dan anak IPA, tapi dia gak kalah asik kok dari
pada gw”. Sandi berkata sambil cengar cengir. Sekedar informasi, kalau anak IPA
itu terkenal dengan seriusnya mereka dalam belajar. Sedangkan anak IPS mereka
terkenal dengan kebandelan dan malasnya mereka dalam belajar. Sedangkan David
masih melamun dan membayangkan paras Resya yang mampu membuatnya terpesona
dalam waktu sekian detik. “oh, ini anak baru yang tadi kan, kenalin gw Nanda” sapa Nanda. “eh iya, gw David”. David membalas
sapaan Nanda sambil tersenyum. “ kok lu rada kurang fokus gitu Vid?” tanya
Nanda. “hah? Kurang fokus gimana?” David menjawab dengan nada pura-pura bodoh.
“kayak lagi mikir sesuatu gitu” Nanda nyengir. “hahaha itu tuh dia mandangin
Resya terus dari tadi di kelas” gerutuk Sandi sambil tertawa. Karena malu,
David pun mulai mengalihkan pembicaraan,.”apaan sih San, udah ah. Tuh bakwan lu
makan biar semangat lu belajar” David dengan wajah yang kemerah-merahan mengalihkan
pembicaraan sambil mengambil bakwan.
Teeeett Teeettt.. Bel masuk pun
berbunyi. Sewaktu di perjalanan ke kelas, David,Sandi dan Nanda pas-pasan
dengan Resya dkk. “ Resya” Nanda menyapa. “iya Nan, kenapa?” jawab Resya dengan
tersenyum dan nada yang begitu lembut. Senyumannya manis banget,Suaranya seakan
membuat waktu berhenti berjalan. David yang berada di samping Sandi langsung
menjadi salah tingkah ketika melihat Resya dari dekat.” Mau kemana lagi? Kan udah
bel masuk” Nanda bertanya dengan tegas. “mau ke kantin bentar, lupa beli minum”
jawab Resya. “yaudah, jangan lama-lama ntar keburu masuk guru, ntar gw lagi
yang kena marah” ucap Nanda. “iya iya” jawab resya sambil berlarian.” Nan,
kasihan dia jgn lu marahin” ucap David sambil ngerangkul bahu Nanda. “ cieee
cieeee” canda Sandi sambil tertawa. “Gila lu san” David berkata sambil buru-
buru ke kelas meninggalkan Sandi dan Nanda.” Hahahahahaha” Sandi dan Nanda pun
menertawakan tingkah aneh yang ditunjukan David. Memang sudah sifat kita
sebagai manusia, menjadi salah tingkah atau kekanak-kanakan apabila dekat atau
bertemu dengan orang yang kita suka.
Beberapa jam kemudian, jam
sekolah pun berakhir. “kita akhiri pelajaran kita hari ini Assalamualakum
warahmatullahi wabarakatuh” guru mengakhiri kelas. “waalaikum salam
warrahmatullahi wabarakatuh” jawab murid dengan serentak. Sesaat kemudian David
melihat Resya menyapa seorang murid cowok di kelas, namanya Riski. Riski
terkenal sebagai siswa yang pintar dan berprestasi.” Riski, boleh pinjam
catatan fisikanya” ucap Resya sambil tersenyum. “iya boleh, nih ambil aja”
jawab riski sambil memberi catatannya. Mereka berdua ngobrol lama sambil
ketawa-ketawa .Terbesut di dalam hati David ”Mana mungkin Resya mau sama orang
yang kelakuannya gini, udah gak pinter, malas belajar lagi. Sadar vid sadar.
Jangan mimpi, bangun bangun”. Tanpa berlama-lama David pun langsung keluar dari
kelas untuk menghindari pemandangan tersebut.
Bersambung. . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar